Rabu, 24 Oktober 2018

Mendapatkan skor TOEFL di atas 600

Akhirnya, setelah sekian lama ga ngeblog, I'M BACK!!

Saya ingin sharing tentang pengalaman tes TOEFL ITP saya 13 Oktober 2018 lalu di ITI of Padang. ITI merupakan salah satu dari dua institusi resmi di Padang (institusi lain tsb adalah Unit Bahasa Universitas Andalas) dalam penyelenggaraan TOEFL ITP. Lembaga ini sangat profesional dalam penyelenggaraan tes,,mulai dari proses pendaftaran hingga pengiriman sertifikat jika kita tinggal di luar kota Padang (saya tinggal di Bukittinggi). Pendaftaran bisa melalui nomor Whatsapp ITI Padang yaitu 0821 6936 5234.

Sebelum pelaksanaan tes saya belajar lebih kurang 2 minggu sebelumnya dengan buku Barron jadul yang hingga saat ini masih saya andalkan, ditambah dengan tips2 menjawab soal terutama untuk section structure and written expression dari akun Youtube nya kang Nikmal Maula yang menurut saya sangat jos dalam memberikan tips dan memotivasi saya untuk mendulang poin pada section yang mengutamakan pengetahuan grammar tersebut. Pada tes2 prediction sebelumnya, jumlah jawaban betul saya pada section II tersebut tidak pernah melebihi 29. Namun setelah melihat pemaparan tips dan strategi kang Nikmal di Youtube tersebut saya menargetkan untuk mendapatkan 34 jawaban benar pada section ini. Betul saja, selama latihan menjawab soal pada buku Cliff, Alhamdulillah rata-rata saya jawab benar 34, pernah 35 sekali.

Berbekal kepercayaan diri tersebut saya ingin menguji betul kemampuan saya dalam test-taking dengan mendaftar TOEFL Prediction di ZHI Bukittinggi seminggu sebelum ujian ITP. Jujur saja untuk dua section lainnya yaitu listening dan reading saya tidak mempersiapkan khusus karena saya memang berencana fokus untuk meningkatkan nilai di section II ini. Alhamdulillah pada tes prediction ini saya mendapatkan nilai 607 dengan nilai tertinggi justeru pada section Reading (65). Structure Alhamduillah mendapat 60 (jumlah benar 35).

Saya kaget karena tidak menyangka dapat nilai setinggi itu, saya juga percaya saya tidak boleh terlena karena berdasarkan pengalaman teman-teman , Prediction itu jauh lebih mudah daripada TOEFL ITP. Dengan hasil ini pun saya menargetkan skor 580 untuk tes sesungguhnya.

HARI H

 Ujian dijadwalkan akan dimulai pada pukul 9 pagi namun sebelumnya kita sudah diberitahukan agar datang ke ITI paling tidak 30 menit sebelum ujian dimulai karena ada proses daftar ulang. Saya mendapat ruang ujian di lantai 2. Sebelum ujian dimulai kita akan dibimbing dalam pengisian data diri, nomor ujian, kode native language , dsb.

Sekitar jam 9 lebih ujian baru dimulai dengan section Listening. Hal yang saya salut dari ITI Padang adalah kualitas audio nya (saya memilih ujian di ITI dibanding lembaga lain di Padang karena membaca review di blog yg merekomendasikan ITI karena kualitas audionya, ternyata benar). Suara nya sangat jernih terdengar. Soal-soal awal saya merasa sangat mudah untuk menjawabnya,,namun mulai di Part B saya mulai keteteran karena speakers berbicara lebih cepat dibanding saat saya mengambil prediction dan latihan listening di Youtube. Bahkan pada saat Part C,, saya secara mental menyerah dengan kecepatan pembicara,,sehingga saya berfikir untuk retake di bulan berikutnya,, (berfikir ini membuat saya tambah ketinggalan pembicaraan di part C, sehingga bisa dibilang 4-5 soal saya benar-benar cap cip cup hitung kancing).

Pada section II ternyata tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya, bahkan ada beberapa pertanyaan yang sangat mudah untuk dijawab,,walaupun memang pada bagian written expression (error) terlihat sederhana tapi cukup menjebak. Terima kasih sekali lagi untuk kang Nikmal Maula yang menyadarkan saya bahwa untuk bagian isian itu intinya di Subject dan Verb sehingga tidak perlu terlalu pusing untuk menjawab. Sedangkan pengetahuan grammar kita yang lain baru kita terapkan untuk soal bagian written expression. Untuk pemahaman grammar ini saran saya cuma satu, kelotokin buku TOEFL Preparationnya dan pakai satu buku saja. Untuk buku TOEFL saya sarankan Cliff untuk belajar grammar secara detil,,dan Barron untuk yang ingin belajar cepat karena hanya berisi formula-formula. Karena waktu saya mepet sehingga saya memutuskan untuk belajar "rumus" dari buku Barron dan berlatih soal di Cliff (karena buku Barron saya merupakan buku jadul peninggalan tante saat tante saya ini mempersiapkan kuliah s1 nya di Inggris, sehingga latihan soalnya sudah tercoret-coret..hehe)

Pada section III, terdapat pertanyaan tentang US History, dan Political System, beruntung sebelum ujian saya mengikuti channel Crash Course di Youtube sehingga secara tidak langsung membantu saya memahami bacaan. Tips yang saya dapat dari kang Nikmal adalah dari 5 bacaan (passages), baca judulnya sekilas dan kerjakan yang paling familiar dengan kita atau yang kita perkirakan akan lebih mudah dibanding passage yang lain. Tips dari saya pribadi, untuk bacaan yang jumlah soal vocab nya lebih banyak dari soal inference,, tidak perlu baca passage secara keseluruhan terlebih dahulu,,jawab saja soal vocab tersebut yang nantinya secara otomatis akan mengcover seluruh bacaan sehingga kita akan mudah menjawab pertanyaan inference (bingung ya? hehe, sama, saya juga bingung jelasinnya..maap). Untuk soal yang lebih banyak inference nya,,mau ga mau saya baca dulu passage nya agar bisa mendapat pemahaman yang baik untuk menjawab soal.


HASIL

Setelah "merasa" babak belur di Listening, saya sudah merencanakan untuk retake karena saya memprediksi skor saya tidak sesuai target yaitu 580,,saat sesudah tes saya bilang ke diri saya sendiri kalau dapat skor minimum untuk bisa daftar ke luar negeri saja sudah syukur deh..Sehingga hari-hari berikutnya saya terlalu menunggu pengumuman skor tersebut.

8 hari setelah pelaksanaan tes, saya mendapat WA dari ITI Padang yang memberitahukan skor saya,,isteri saya yang terlebih dahulu tahu karena saat itu HP saya tertinggal di rumah dan isteri melihat sekilas WA tsb,,dan memberitahukan saya ketika saya pulang. Saya terkejut, saya mendapatkan skor yang jauh diatas bayangan saya. Namun saya masih tidak percaya karena sertifikat baru bisa didapat 3 hari berikutnya,,tanpa melihat langsung sertifikat,,saya masih belum percaya mendapatkan skor setinggi itu untuk ukuran saya.

3 hari berikutnya ketika sertifikat saya dapatkan, benar saja, nilai saya sesuai dengan WA dari ITI yaitu 610. Alhamdulillah. Lebih mengejutkannya lagi, saya mendapat nilai tertinggi justeru dari section yang saya merasa babak belur yaitu Listening. Padahal saya saat ujian ada cap cip cup hitung kancing sekitar 4-5 soal.



Jujur saya merasa kemampuan saya belum setinggi itu, dari hasil ini saya belajar bahwa itulah yang dinamakan rezeki,,mungkin hitung kancing saya saat itu kebetulan jawabannya tepat. Padahal pada bulan Mei 2018 ketika saya ikut ujian DELE (ujian bahasa spanyol) level B2, saya sangat yakin bahwa saya akan mendulang poin di bagian reading,,ternyata hasilnya justeru saya tidak lulus karena bagian reading tersebut.. berkebalikan dengan TOEFL ITP yang tadinya saya merasa babak belur, malah dapat skor diatas target. Maha Besar Allah. Semoga hasil TOEFL ITP ini bisa saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya terutama untuk mencari ilmu dengan studi lanjut di luar negeri. Aamiin

Bagi yang akan mengambil TOEFL ITP maupun yang sudah namun hasil belum maksimal. Tetap semangat, tetap berusaha dan berdoa. Semua akan indah pada waktunya.

Hasta Luego!!













Tidak ada komentar:

Posting Komentar